Sabtu, 01 Agustus 2020

LEGENDA MUSIK INDONESIA : DHIEMAS A.S.

Innalillahi wainnailahi roojiuun. Telah Berpulang salah satu pencipta lagu Hit Maker di era 90-an pada tgl. 26 July 2020 di Bandung.
Tidak banyak info mengenai beliau. Semoga ada teman-teman yang bisa memberi info tambahan untuk biografi beliau dan karya-karya almarhum.

Beberapa lagu ciptaan almarhum antara lain :
1. CUMA SAYANG, penyanyi NIRA Diana 1996 Album "Cuma Sayang"
2. NUANSA KASIH, penyanyi Nira Diana 1996 Album "Cuma Sayang"
3. SALAH SENDIRI cipt. Dhiemas A.S., Mandaline, penyanyi Dike Ardila
4. RANI SUDAHLAH, penyanyi Dike Ardilla
5. AKU BISA KE LAIN HATI, penyanyi Dike Ardilla
6. TERLENA penyanyi NADIA rilis ulang penyanyi RENY SILWI
7. MENCARI DIRIMU (Single Version) - Reny Silwy
8. JENDELA HATI - Imelda, rilis ulang penyanyi NADILA
9. KEMBALI - penyanyi : Desya
10. TINTA MERAH - penyanyi : Natasya
11. JANGAN TINGGALKAN AKU - penyanyi :Nadila
12. TERULANG LAGI - penyanyi : Imelda
13. SELAMAT TINGGAL DUKA - penyanyi :Reny Silwy

Semoga husnul khatimah..aamiin










SUMBER FOTO DARI GOOLING.

Senin, 13 Juli 2020

Ghosting #1




Katamu tak perlu rupa
cukup sajak-sajak bertautan
drama maya sejak hati gemeretak
sekantung napsu tersekat dikerongkongan para kesepian

katamu tak perlu rupa
singkapkan saja celana tabu
bendera merdeka melumat norma
seka sisa bercinta, hanya dengan tanda-tanda

katamu tak perlu rupa
karna bila jumpa tak ada topeng yang pantas dikepala
kepala besar yang sesak rencana
menebar napsu tiap penjuru
terkapar sendiri,kembali ke pintu
mengetuk lagi para kesepian
lanjutkan drama..hingga tertidur kelelahan

katamu tak perlu rupa
jadi tak perlu punya cinta
buat mengerti, mau kamu aku

@pagihujanpagi

Kita Tak Lagi Muda, sayangku...

Sayang..
Kita telah menyebrangi jembatan ini berpuluh kali
Kita melalui sungai ini ratusan kali
Kita telah mengalami terjatuh, terseret, terpuruk ribuan kali

Sayangku
Apa yang kau cari?
Belukar telah mengakar dan bumi makin renta
Bahkan tak mampu menopang dosa-dosa kita yang menggunung

Sayangku
Lihat ada peluh diujung rambut putihmu
Sisa kita bercinta dipenghujung pagi
Dan janji demi janji, harapan demi harapan
Kian kering dibakar matahari

Sayangku,
Apa yang kau tunggu
Tahukah kau, setiap saat bumi bertumbuh
Seperti arah hidupku pun, seperti awan yang berarak mulai menghitam
Setiaku tak kan lagi kau miliki
Karna aku ingin berlari diarah yang berbeda
Mengikuti jejakmu, menunggu kepastianmu, aku dibaluri lumuran
dosa demi dosa yang kental





Sayangku
Kita tak lagi muda, 
Langit jingga membias diwajah kita
pertanda matahari akan pulang
Dan waktu yang mengatas namakan Cinta, tak bisa lagi aku genggam
Aku ingin pulang, dan cinta kita kutaruh dalam kolam kenangan
Bergegaslah sayang
Sebelum fajar merenggutku hilang 

R4/13


Rabu, 08 Juli 2020

Mencari Jawaban Bagi Diri

Lama ga buat postingan di blogku ini. maaf aku ga merawatmu dengan baik myblog.
tapi kali ini aku cuma pengen curhat. saat meraa sendiri, saat merasa ga ada yang bisa ngerti, saat ga ada tempat berkeluh kesah, bahkan pada Tuhan sekalipun. Jangan dulu menghakimiku karena aku berpikir seperti itu. Karena kalian tidak mengalami banyak kejadian yang aku alami. Hingga pada titik ini, aku benar-benar merasa putus asa.

Selama hidup, (rasanya, dan selalu kuusahakan) berjalan dijalur yang benar. sesekali memang "miring", tapi aku bukan orang yg mudah terlena dengan hal asyik tapi berdosa. Selalu ada hal yang mengingatkan atau yang menggerakkan hatiku, bahwa aku tidak seharusnya seperti ini, atau tidak seharusnya aku berada disini.

Duh..tiba-tiba aku ingin berhenti melanjutkan tulisan ini. Aku bingung harus memulai dari mana hingga aku berpikir tak ada artinya aku hidup ini. tapi sambil menunggu kantuk, aku tulis aja yang ada diotakku saat ini.

Kadang aku merasa Tuhan tidak adil. Kadang aku bertanya, Tuhan, apalagi setelah ini??? karena kerap kejadian menyakitkan datang bertubi-tubi. Ketulusan yang aku berikan sering kali berbalas dengan pengkhianatan. Lalu aku memaafkan dan memaklumi. Tapi lagi2 aku jatuh dilubang yang sama.

Kalo dipikir lagi, sejak kecil aku seperti manusia yang tidak pernah dikehendaki keberadaannya. Aku mandiri sejak kecil. Dulu saat aku SD, dan saat orang tuaku sering bertengkar dan ingin bercerai, aku selalu berusaha melindungi adik2ku dengan mengunci mereka di kamar, sementara aku memisahkan perkelahian ibu ayah. 

Broken Home?? mungkin iya. Tapi broken home selalu dianggap negatif orang. Sejak dulu pelarianku adalah menulis, dan main musik. Aku tidak terlibat Narkoba meski lingkunganku mayoritas pemake. Aku juga bukan perempuan yang gampang jatuh cinta, punya pacar banyak, meski lingkunganku 99 persen laki-laki. Aku justru merasa terlindungi berada diantara mereka. Ga mikir yang aneh-aneh. 

Ga munafik, pernah naksir dalam diam pada seseorang. Tapi aslinya, aku memang ga pe-de. minder.
Kalo cowoknya keliatan tampan, asik, humoris, banyak yang suka, aku malah mundur alon-alon. meski tau dia suka aku.

Tapi akhirnya aku menikah dengan orang yang dulu aku bela-bela, tapi pada akhirnya memperlakukanku seperti sampah. Kapan-kapan kalo lagi mood, aku ceritain deh bagian itu. Sekarang aku ingin tulis soal pencarianku akan Tuhan.

Kadang terlalu banyak kejadian menyakitkan, aku berpikir, apa yang salah pada diriku. Bagian mana yang harus kubenahi dalah hidupku. Lalu Aku berusaha mendekatkan diri padaNya. Tapi setelah itu, kejadian lebih besar dan lebih menyakitkan datang lagi. Katanya makin tebal iman seseorang, makin banyak ujiannya. Dulu aku berpikit begitu. Bahkan menasehati temen2 juga seperti itu.

Tapi sekarang, sesuatu terjadi padaku. Kegelisahanku ga bisa dibendung lagi. Lalu aku bertanya pada Tuhan : Tuhan, ini ujian atau hukuman?? apa lagi setelah ini. Sebegitu bencikah Kau padaku? Lalu untuk apa Kau ciptakan aku, Untuk apa aku dilahirkan? Kalo aku ada hanya untuk hidup terhina seperti ini, kenapa kau biarkan aku melakukan ini itu dengan jerih payah. Dengan Total, meski aku sering terjatuh, aku selalu bangkit lagi.

Aku membantu orang lain, aku berbuat sesuatu untuk orang banyak. Aku ga pernah berhitung. Aku bagikan keahlian keterampilanku pada orang banyak, tanpa berhitung dan meminta bayaran, Meski aku ditikam dari belakang, aku terus melakukan itu. 

Aku membantu usaha teman yang terpuruk hingga kembali berdiri, meski akhirnya aku hanya dikhianati dan diperalat. itu terjadi berulang-ulang dan aku tidak pernah berhenti hanya karena aku dikhianati.

Hingga ketika suami yang menikahiku selama 18 tahun, membuangku ke jalan tanpa uang sepeserpun. 18 tahun aku memenuhi kebutuhan sendiri bukan dari suami aku ga komplen meski kesal dan marah. Aku disia-siakan, aku tetap setia padanya meski sudah tidak memiliki rasa. karena anak2!! Banyak hal ekonomi juga yang kubantu untuk keluarga, aku ga pernah berhitung.

Hingga aku dipercaya mengurus beberapa komunitas, lalu aku difitnah mantan suami karena selingkuh dan ga becus ngurus anak. Padahal meski aku sakit bahkan kecelakaan, aku tetap antar jemput anak, sementara dia pulang ke rumah ibunya.

Yang paling menyakitkan, ternyata 18 tahun pernikahanku tidak pernah tercatat di negara. Aku ditipu, dikadalin, dicampakan, dibuang dan terpaksa berpisah dengan anak-anak. Itu terpaksa aku lakukan, karena mantan ga mau rugi soal duit. Kalo anak-anak ikut aku, nanti duitnya aku yang make katanya. Jadi kalo anak-anak ikut aku, dia ga mau kasih nafkah.

Aku putuskan dalam perjanjian, sementara anak-anak ikut dia. Daripada mereka hidup susah ma aku. Meski akhirnya aku kost dekat rumah supaya tetap bisa mengawasi mereka. Dan datang setiap kali mereka butuhkan.

Banyak ketidak adilan yang aku rasakan. Semua pengorbananku rasanya ga ada artinya. Aku seperti manusia sampah. Lagi-lagi aku bertanya pada Tuhan, apa aku masih bisa berharap padaMu? apa doa-doaku dan kedzoliman yang aku alami, akan terus Kau abaikan?? Apa Kau ada Tuhan?? 
Lalu aku mulai menganggap Tuhan seperti mereka-mereka, manusia-manusia yang mempermainkan hidup dan harapanku. Perjuanganku. Seperti manusia-manusia yang aku anggap jahat. Lalu aku ini apa, kalo Tuhan aja JAHAT ke aku??

Kadang aku seperti orang gila. Aku menangis sendiri, bicara sendiri seolah-olah Tuhan ada didepanku. Tapi kata-kataku tak didengar.....Tuhan berpaling dariku...Lama-lama aku bisa jadi gila beneran..

Lalu aku tanya Tuhan lagi. Tuhan, anakku anak-anak yang baik. Yang tidak pernah menuntut ini itu, apa Kau ingin membuat mereka juga terhina kalo aku jadi gila??

Meski begitu, aku tak pernah mengungkapkan kegelisahanku ini pada mereka. Juga keluarga (adik2 dan ayah). Mereka taunya aku baik-baik aja. Ayah ga pernah khawatir ke aku, karena beliau menganggap aku pasti selalu bisa mengatasi setiap persoalan. Kadang dia lupa, aku juga manusia biasa. Butuh ditegur, diingatkan, diperhatikan, dipedulikan.

Aku udah mulai pusing nih..kepala terasa berat. mungkin aku perlu istirahat dan rebahan dulu. next time aku cerita lagi, kalo laptop pinjaman ini ga cepet diambil mantan suami. Karena dia sepertinya mau bikin aku sengsara dengan tidak memiliki apa-apa, dan melakukan yang membuatku senang, 
nulis di HP?? kalo HPnya sehat mungkin bisa, Hp warisan selalu bekas punya anak-anak. Kadang hp mencet2 sendiri. Paling kesel kalo ada urusan penting, HP ga bisa diajak kompromi sehat dulu bentaran. Rasanya pengen banting. Tapi kalo aku banting nanti aku ga punya HP lagi. Beli darimana duitnya. Apalagi kondisi pandemi seperti ini, bikin ruang gerak terasa makin sempit.

udah dulu ah nulisnya. Dua hari lalu aku ke klinik, tensi darahku rendah banget. Kata dokternya gejala typus. Ga boleh kecapean dulu ya, jangan begadang, kurangin ngopi. Mungkin keleyengan ini gara-gara penyakit itu juga ditambah perut lapar dan kurang tidur.

aku rehat dulu. denger musik moga bikin aku ngantuk. Kemarin-kemarin denger syalawatan. Aku berhenti dulu, sambil mencari jawaban pada hatiku, apa aku masih bisa mempercayai adanya Tuhan atau aku hanya percaya di dunia hanya ada 2 hal, baik atau butuk. Tanpa Tuhan....

ga usah sewot deh yang baca. badan lagi sakit, jadi sensi dan kejadian buruk datang terus menerus. perut lapar, usaha apa aja buntu. mungkin besok aku bisa berubah pikiran. 

met rehat myblog. juga kalian yang baca. sehat sll ya

Kamis, 09 Mei 2019

Pagi cintaku, Mbemm

Pagi mbemm

Embun baru saja turun

Masih ada larik bintang tersisa di langit

Bangun mbem, 

Lihat ujung larik itu menuju rumahmu

Berdiri mbem, cepat berdiri


Mungkin ada paket titipan dari langit


Jawaban doa doamu


Bergegas mbem..


Sebelum larik tertutup semburat pagi


Sebelum hilang kesempatan pulang jumpai ibu


Kejar bintangmu mbem..kejar...


Ayo menari di atas rumput basah...


Cepat mbem...


Jumat, 16 Oktober 2015

Batasan waktu shalat subuh

Sebenernya, ini unek unek dah lama. Hal inipun pernah diutarakan dan disampaikan pada beliau. Mungkin pembaca bingung akan apa maksudku...hehe. Ok lah, aku kasih tau aja. Aku tuh suka gemes sama mertuaku. Karena,semenjak beliau mulai rajin shalat, kok waktu shalat subuhnya bikin aku mengernyitkan kening.

Sejujurnya, aku juga bukan pandai dalam ilmu agama. Tapi seingat dan sepengetahuanku, shalat subuh itu waktu paling sedikit dan singkat. Hanya sampai terbit fajar aja, yang menurut pengertianku adalah saat mulai langit terang atau mataharinya nongol.
Sedang mertuaku, rata2 bangun jam 6-7 pagi. Itu udah teraaaanng...apalagi di langit jakarta.

Sebelum aku mengutarakan pada beliau,maka aku perlu info dulu atau ilmu yang benernya dulu nih..
Di blog ini ada panduan waktu2 shalathttps://qurandansunnah.wordpress.com/2010/05/27/awal-waktu-dan-batas-akhir-waktu-sholat/ . tapi kok aku ga nemuin waktunya itu dalam waktu indonesia atau Jam-nya ya? Ada yang bisa bantu ga ya??

Senin, 04 Maret 2013

Humor : Seusia

"Se-usia"
Hari ini jadwalku pergi ke Dokter Gigi. Ini salah satu dokter gigi yang direkomendasikan teman.

Di dinding ruang tunggu kamar praktek dokter, terpampang banyak sertifikat penghargaan. Sambil menunggu giliran, iseng aku membaca sertifikat2 itu.

Dipojok lembar sertifikat, ada sebuah foto lelaki tua, beruban, berkacamata tebal, kelopak matanya menghitam dan garis ketuaan ditiap lekuk wajahnya. Aku tertegun sejenak memandangi wajah itu. Seperti wajah yang pernah kukenal.

Tak berapa lama, giliranku tiba.

Kilas balik,aku ingat sekali lelaki ini. Dulu begitu tampan, penuh percaya diri, jadi rumpian para gadis disekolahku. Sungguh perubahan yang berbalik saat ini. Dia terlihat tuaaaaa banget.
Kuikuti semua proses pemeriksaan. Kutunggu apa dia akan bertanya dan mengenalku. Tapi Sampai akhirnya, kuberanikan diri untuk bertanya.

Aku : dokter, apa anda dulu pernah bersekolah di SPPN Bogor?

Dokter : ya, apa anda juga sekolah disana?

Aku : ya dokter. Angkatan tahun berapa dok?
Dokter : 89 (sambil menilik2 wajahku)

aku : dok, kita pernah dikelas yang sama loh..
.
Dokter itu makin penasaran. Memandangiku dengan wajah tuanya yang keriput, rambut penuh ubannya, tangannya yang aga gemetar, matanya mengernyit kadang melotot mempertegas pandangannya ke arah ku...
Lalu diapun bertanya : oya...anda mengajar apa ya dikelas saya?

Oalaaaahhhh ...ternyata dimatanya aku tampak lebih tua dibanding dia......:(:D

LEGENDA MUSIK INDONESIA : DHIEMAS A.S.

Innalillahi wainnailahi roojiuun. Telah Berpulang salah satu pencipta lagu Hit Maker di era 90-an pada tgl. 26 July 2020 di Bandung. Tidak b...